Bedah Karya: Trigger Menulis FLP MALANG
Pertemuan seminggu sekali ini tetap kita adakan untuk saling sharing hasil belajar per individu anggota kita. Ya namanya juga membaca, atau menulis. Pasti dilakukan secara individu. Gak ada kan membaca dan atau menulis dilakukan secara rame-rame. Yang kayak gitu kan namanya deklamasi, or reading aloud, yang taste-nya pasti jauh banget lah sama silent reading, apalagi writing. Seperti yang dibilang para bijak: writing is a lonely profession. Dan begitu pula lah membaca. Apalagi membaca hati. Eaa! Bedah Karya: Trigger Menulis FLP MALANG
Atmosfer Liburan Ramadhan dan Syawal 1437 H
Bulan Juni-Juli ini banyak libur kita. Tapi semoga dalam libur pun tetap sakaw menulis ya. Minggu-minggu awal Ramadhan kita tetap membedah, mengritisi karya-karya anggota. Pertengahan Syawal udah mulai balik ke Malang, jadilah kita kopdar lagi. Sesekali kita eksplorasi ke karya-karya populer dunia atau lokal. Kadang kita bahas cerpen-cerpen yang ada di koran-koran nasional dan regional, kadang kita ambil cerpen-cerpen atau kumpulan puisi atau artikel penulis/penyair terkenal. Kadang kita tiba-tiba aja bahas tulisan di koran yang iseng dibawa Ain Nur, sang ratu angkot yang komitmennya luar biasa pada jadual dan angkot. Alhamdulillah, semua menambah wawasan dan ketrampilan menulis anggota FLP Malang. And hopefully, bisa semakin meningkat khazanah kebahasaan, wawasan, dan jam terbang membaca dan menulis kita.
Target yang Seolah-olah Gak Ambisius
FLP Malang mah gak muluk-muluk sekarang ini. Cuma pengen bikin anggotanya makin sering menulis, makin banyak membaca. Gitu aja. Saking gak muluk-muluknya, sampe kita jarang keluar kecuali diundang. Sok seleb banget sih, Kak?! Hadeuh bukaaan. Kita cuma pertapa wanna be. (Peace, browh)Sering diomongin di luar bahwa kita kurang gaul. Yaa tak apa lah. Biasanya kutu-kutu buku emang gitu kan. Gak keren, gak gaul, gak banget. Gaulnya sama buku, sesekali aja sama makhluk hidup. Aw aw aw! (Tolong jangan ditimpuk, kecuali pake duit hasil menang lomba or honor menulis. Ahaha aminin aja dah.)
Kata Bruce Lee, dia lebih takut pada orang yang latihan satu jenis tendangan sampe seribu kali, daripada pada orang yang belajar seribu tendangan masing-masing sekali doang. Dan biasanya padi itu semakin berisi makin merunduk lah ia. Jadi yaa biasa aja lah. Kalo jalan terlalu tegak dan mendongak, nanti kesandung batu, Kawan. Membaca dan menulis itu pekerjaan sepi, jadi kita memang tak perlu ribut. Diam itu emas, insyaAllah. :)
Dan di antara orang-orang pendiam dan karya-karya mereka yang kita bedah di FLP Malang, ada di bawah ini nih:
01 Mei 2016 - Puisi-puisi Farah; Pemimpin yang Memimpin (Qonita)
08 Mei 2016 - Sajak-sajak Emokata M. Thaib Rizki; Fir'aun, Tuhan, dan Aku (Fino)
15 Mei 2016 - Dongeng-dongeng Iona (Firda); Puisi-puisi Nana Perdanastuti
29 Mei 2016 - Laut (Lita Lestianti); Kinan (Danang Kawantoro)
05 Juni 2016 - Tangan-tangan Hitam (Puput); Ayah (Muchtar); Mata Badik Mata Puisi Zawawi Imron
18 Juni 2016 - (Bukber man!)
12 Juli 2016 - (Silaturrahim ke pembina, halal bi halal)
17 Juli 2016 - Nir Val (Wulan)