Pengurus FLP Malang |
“Mbak nanti pakai sepatu atau tidak?” kurang lebih isi SMS dari Ridho. Jujur pertama kali baca aku langsung tersenyum. Ya Ridho orangnya memang rapi dan memperhatikan penampilan. Beda ma aku yang cuek dan apa adanya.
“Tafadhol,” balasku.
“Lha khan ana jadi MC, masa’
pakai sandal gunung,” hehehe bener juga. Jadi ingat dulu pernah salah kostum
pas ngisi di SMP ^_^.
“Zie pakai kaos FLP? Ndak usah
ya,” SMS pak Dar.
“Ndak,” balasku singkat.
Dan banyak SMS yang menyapaku
pagi itu. Sampai-sampai…
“Mbak kok masih sepi?” Faisal
mengingatkanku ketika jam di hape menunjukkan 08.20. whua… Segera aku berkemas
dan berangkat. Temanku yang satu ini memang disiplin dan terencana.
Di perpustakaan aku dikagetkan
oleh ruangan yang putih buersih, saking bersihnya ndak ada satupun meja dan
kursi di sana. Hohoho.. ternyata terjadi miskonsepsi ups miskomunikasi dengan
pihak perpustakaan.
Kamipun menghubungi Bapak Slamet,
beliau menjelaskan kalau kursi dipakai di lantai tiga dan lantai satu dengan
kata lain habisbis…
So? kami menggunakan karpet.
Bayangan sebelumnya, LPJ duduk di kursi dengan nyaman hilang sudah. But,
setelah dipikir-pikir ternyata lesehan asyik juga.
Karena ada sedikit trouble, LPJ baru
dimulai sekitar pukul 10.00, mundur satu jam. Pertama pembukaan oleh Ridho
diteruskan tilawah yang dibacakan Cecep, sambutan ketupel Pak Mashdar, dan
acara inti oleh Pak Faris.
Ups, sebelumnya diadakan
pemilihan ketua, wakil, dan sekretaris sidang. Melalui voting secara tertutup
akhirnya dipilih Zie sebagai ketua sidang, Pak Mashdar wakil sidang, dan Ruli
sekretaris sidang.
Alhamdulillah LPJ yang berisi
sekitar 45 halaman yang dibacakan Pak Faris berlangsung dengan khidmat. Peserta
seperti dihipnotis, hehehe… Setelah itu ada tanya jawab. Dan tidak perlu
panjang lebar lagi, LPJ bapak ketua FLP Malang tahun 2008-2010 diterima (plok
plok plok).
Hape menunjukkan pukul 11.15,
kalau menurut jadwal sih setelah pembacaan LPJ ada ishoma, karena LPJ lebih
cepat dari dugaan, akhirnya digunakan untuk membacakan syarat-ayarat ketua dan
memilih calon-calonnya. Subahanallah padahal acara tadi mundur satu jam lo. Syarat-syaratnya:
- Berusia sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) tahun;
2.
Berakhlak baik dan berpegang teguh pada nilai-nilai
keislaman;
3.
Mempunyai minat yang besar terhadap perkembangan Islam
dan dunia kepenulisan;
4.
Telah mencapai keanggotaan setara jenjang Madya.
Ada banyak calon yang masuk,
diantaranya Pak Mashdar, Zie, Afif, Cecep, Pak Ahmed, Bu Wiji, Lufi, Nanik,
Heni, Agie, mbak Ika Mudrika, mbak Ika Pasuruan, siapa lagi ya? Afwan lupa ^_^.
Setelah itu kami ishoma bareng-bareng. Makasih banyak buat sie
konsumsi:Kartika dan Rina Jujur aku merasa bersalah banget, mereka wora-wiri
ambil nasi dan Qlub berulang kali. Padahal ada banyak ikhwan yang bisa
diberdayakan. Maaf ya, saat itu aku berada di depan, ndak bisa bantu-bantu.
Betewe masakannya nikmat. Thanks a lot.
Selesai ishoma kami kembali ke ruang sidang untuk memilih ketua FLP
Malang 2010-2012. Ketua sidang membacakan
Pasal 6 :
Mekanisme Pengambilan Keputusan
1.
Keputusan diambil secara musyawarah mufakat;
2.
Jika terjadi kebuntuan (deadlock), ketua sidang member jeda waktu 10 menit untuk melakukan
negoisasi;
3.
Jika keputusan masih belum dapat diambil, maka ketua
sidang akan memilih voting.
Mendadak Pak Faris mengambil alih
sidang, “siapa yang memilih Zie?” 90% lebih angkat tangan.
Segera kupotong, “yang memilih
Pak Dar?” beberapa angkat tangan. Uhhhff.. sebenarnya calon ketua pilihanku
yang satunya Pak Ahmed, tapi beliau belum datang.
“Yang memilih Zie, minta tolong
mengungkapkan alasannya,” 6-10 angkat tangan dan mengungkapkan alasan
masing-masing. Alasannya adalah… ehm ndak usah ditulis di sini deh. Biarlah
peserta sidang yang tahu.
“Bagaimana Zie?”
“Sebenarnya di FLP Malang ada
banyak ikhwan yang mumpuni, saya banyak kekurangannya, takut tidak amanah.
Jujur jabatan ketua sangatlah berat,”
“Sebenarnya calon ketua pilihan
saya Pak Dar dan Pak Ahmed, Pak Dar sering menang lomba, Pak Ahmed kuliahnya
S-2, lha saya?” dari belakang Pak Ahmed datang.
“Lha itu, calon ketua pilihan
saya yang satunya,” teriakku.
“Pak Ahmed, bagaimana setuju
dengan Zie?” Pak Ahmed yang baru datang agak gelagapan. Beliau melepas helm dan
duduk.
“Ya Pak?” tanyanya pada Pak
Faris.
“Hasil musyawarah, Zie yang jadi
ketua. Bagaimana Pak?”
“Setuju Pak,”
“Sah?” tanya pak Faris.
“Sah,” jawab peserta sidang.
“Pak Ahmed, perjanjian kita ndak
seperti ini!” protesku.
“Sudah Zie, meski ntar voting,
hasilnya tetepa sama,” ujar Pak Faris. Aku masih terdiam.
“Calon suamiku, apakah kau
mengizinkan?” calon suami khayalan hahahaha…
“Jujur, teman-teman saya tidak
berani. Ehm.. ntar kalau di akhirat ada apa-apa saya memanggil teman-teman yang
memilih lo ya. Trus kemampuan saya terbatas, saya ndak bisa naik sepeda,”
candaku.
“Ya anti dicarikan pendamping
yang bisa mengantar,”
“Janji ya,” timpalku. Hehehe…
“Iya, kita berjuang
bersama-sama,”
“Bagaimana Zie?”
“Innalillahi wa innalillahi
rojii’un. Terimakasih kepada teman-teman yang telah memberikan kepercayaan ini
kepada saya. Semoga kepercayaan yang diberikan dapat menanamkan komitmen dalam
diri saya. Namun sekuat apapun komitmen saya untuk memajukan FLP tidak akan
berarti dan menghasilkan apapun tanpa dukungan dan komitmen dari teman-teman
semua. FLP Malang punya kita semua, apalah artinya organisaasi ini kalau tidak
ada teman-teman. Tolong tegur saya ya bila saya berulah macam-macam, hehehe”
“Ok, jadi diterima ya Mbak Zie?”
tanya Pak Dar. Aku masih diam…
“Sudah diterima,” timpal Pak
Faris.
“Saya ingin mendengarnya langsung
dari Mbak Zie,” kata Pak Dar.
“Bismillah, mohon bantuan teman-teman
agar saya bisa amanah,”
“Alhamdulillah, ok sekarang
sambutan dari ketua FLP yang baru,”
“Lha itu tadi sambutan, cuma itu
yang disiapin Zie, pasti ntar yang diucapkan sama,” uhff… selalu deh Pak Faris.
“Subhanallah, Pemilihan pengurus
hari ini efisien banget ya,” ujar Pak Dar, jam menunjuuan sekitar pukul satu.
Acara dilanjutkan dengan pemilihan pengurus yang baru.
Acara LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban) |
0 Comment to "Mengintip Serunya Pergantian Pengurus FLP Malang "
Post a Comment