Oleh: Arif Bawono Surya
Bila Engkau Besar Nanti
Bila engkau besar nanti
Apakah engkau masih mencintaiku
Seperti saat ini? ...
Bila engkau besar nanti
Apakah engkau masih ingat akan diriku
yang semakin renta dan buruk rupa ini
Bila engkau besar nanti
Apakah engkau masih menyadari
Bahwa
Cintaku tak berkurang kepadamu
Sama persis dengan saat pertama aku
Menyatakan cinta padamu,
anakku
(Juli 7 2011)
Humm...Neko sebenarnya nggak terlalu expert dalam bidang puisi. Harusnya yang ngisi editor notes ini Masdar...( Pak, kau dimana? Hehehehe). Tapi well, baiklah, daripada editor's note-nya kosong, untuk sementara Neko isi dulu deh. Hehehe.. Pada dasarnya, Neko lebih suka puisi yang menggunakan bahasa yang lugas daripada yang bahasanya rumit dan melangit-langit. Buat apa pakai bahasa langit kalau nggak ada yang ngerti kan? Karena itu, Neko lumayan menyukai cara Pak Arif menuliskan puisi di atas.
Tadinya Neko kira, puisi ini tentang cinta kepada kekasih. Tapi sepertinya ada yang janggal, sampai akhirnya Neko baru ngeh setelah membaca puisi ini sampai selesai. Oalah...ternyata tentang kasih sayang orangtua kepada anaknya kok (Neko lebih melihat ini sebagai isi hati seorang ibu kepada anaknya ketimbang tentang ayah). Well... cukup mengharukan. Orangtua adalah orang terdekat kita yang mungkin paling sering kita sakiti dan kita lupakan pengorbanannya. Kadang sebagai anak muda, kita lebih menghargai teman-teman kita ketimbang orangtua... Hmmm...sebuah puisi sederhana yang cukup menggugah hati nurani.
Cherio
Mizuki-Arjuneko
Profil Penulis:
Pak Arif dengan Andy F. Noya
|
Arif Bawono Suryo, atau yang di FLP Malang lebih beken dengan panggilan "Pak Arif", baru saja memutuskan untuk bergabung ke dalam keluarga besar FLP tahun 2011 ini. Walaupun baru bergabung, Pak Arif sudah cepat beradaptasi dan lumayan aktif dalam diskusi-diskusi FLP Malang yang sering diadakan di Taman Seribu Janji (alias depan rektorat UIN Malang). Dikenal sebagai mood-maker dan joke-maker dalam diskusi. Ada saja celetukannya yang bikin kami jadi gondok tapi nggak tega njitak karena lucu. Hufff...
Kemampuannya berbicara di depan publik dan kengocolannya sebenarnya tidak perlu diherankan lagi karena lulusan manajemen UM ini dulu sempat aktif di UKM IPRI (Ikatan Pecinta Retorika Indonesia) selama masa kuliah. Tak heran, ia menaruh minat untuk menjadi motivator dan juga tertarik untuk mendalami bidang broadcasting.
Pemuda yang bekerja sebagai guru SMA ini, selain jago cuap-cuap di depan publik juga sangat produktif dalam menulis loh. Tulisan-tulisan di group FLP Malang itu hampir setengahnya adalah hasil tulisannya orang ini. Di lain kesempatan, Divisi Apresiasi Sastra akan membahas essay-essay Pak Arif. Tulisan-tulisannya bisa juga dilihat di blog pribadinya ini: http://abawonos.blogspot.com/
Silahkan... jangan lupa dikasih sumbernya ya. :)
ReplyDelete